
Banjir telah melanda beberapa daerah di Indonesia sejak akhir Februari 2025 hingga saat ini, mengakibatkan dampak signifikan bagi masyarakat dan infrastruktur. Salah satu penyebab utama banjir adalah meluapnya sungai akibat curah hujan tinggi, sistem drainase yang buruk, serta perubahan tata guna lahan. Sejumlah sungai di berbagai wilayah telah meluap dan memicu banjir, seperti Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi di Bogor dan Bekasi, Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan di Jakarta, Sungai Lemau di Bengkulu Tengah, Sungai Rondoningo di Kabupaten Probolinggo, serta Sungai Musi, Sungai Rawas, dan Sungai Batanghari di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sungai berperan penting dalam siklus hidrologi dengan mengalirkan air dari daerah tinggi ke daerah rendah, namun dalam kondisi tertentu, volume air dapat meningkat drastis hingga melebihi kapasitas tampungnya. Ketika hal ini terjadi, air meluap ke daratan sekitarnya dan menyebabkan genangan banjir yang berdampak luas. Apa saja faktor yang menyebabkan sungai meluap dan memicu banjir? Berikut penjelasannya.
Curah Hujan yang Tinggi
Salah satu penyebab utama meluapnya sungai adalah curah hujan yang tinggi dalam jangka waktu yang relatif lama. Cuaca ekstrim yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia menyumbangkan banyaknya air hujan yang bermuara ke sungai. Ketika tanah dan sistem drainase di suatu daerah tidak mampu menyerap atau menyalurkan air hujan dengan cukup cepat, air akan mengalir ke sungai dan meningkatkan debitnya, hingga akhirnya menyebabkan luapan sungai.
Penyumbatan Aliran Sungai
Tumpukan sampah, sedimen, atau tumbuhan yang berlebih dapat menghambat aliran sungai. Hambatan ini mengurangi kapasitas sungai untuk menampung air, sehingga meningkatkan risiko terjadinya luapan sungai. Selain itu, aktivitas manusia seperti pembangunan pemukiman di bantaran sungai juga dapat mempersempit aliran sungai dan memperparah risiko banjir.
Berkurangnya Daerah Resapan Air
Pembangunan dan alih fungsi lahan yang pesat menyebabkan banyak lahan hijau berubah menjadi lahan terbangun. Jalan beraspal dan bangunan permukiman yang dibangun secara masif tidak dapat menyerap air dengan maksimal. Akibatnya, air hujan lebih banyak mengalir ke sungai dibandingkan terserap ke dalam tanah, sehingga dapat mempercepat peningkatan debit sungai.
Penggundulan Hutan
Hutan berfungsi sebagai penyerap dan penahan air yang secara alami dapat mencegah terjadinya banjir. Ketika hutan di sekitar sungai ditebang, kemampuan tanah untuk menyerap air pun berkurang. Pada akhirnya, air hujan langsung mengalir ke sungai dalam jumlah besar dan meningkatkan risiko sungai meluap.
Apa Dampak Banjir Bagi Manusia dan Lingkungan?
Ketika sungai meluap, dampaknya bisa sangat luas. Banjir dapat merusak infrastruktur, mengancam keselamatan manusia, dan menghambat aktivitas ekonomi. Selain itu, jalan, jembatan, dan rumah bisa mengalami kerusakan, menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Genangan air yang bertahan lama juga meningkatkan risiko berbagai penyakit. Tak hanya itu, luapan sungai dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dengan merusak habitat alami dan mengubah pola aliran air. Dalam beberapa kasus, arus deras bahkan bisa menyebabkan korban jiwa.
Upaya Apa yang Dilakukan sebagai Mitigasi Bencana?
Luapan sungai yang menyebabkan banjir adalah fenomena alam yang sering terjadi. Penyebabnya bisa berasal dari faktor alami, seperti curah hujan tinggi, maupun aktivitas manusia, seperti alih fungsi lahan dan penyumbatan aliran air.
Untuk mengurangi risiko banjir, pengelolaan sungai yang baik sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas tampung air. Selain itu, perencanaan tata ruang yang berkelanjutan juga penting. Pembangunan di daerah rawan banjir harus dicegah agar aliran air tetap terkelola dengan baik.
Infrastruktur pengendali banjir, seperti tanggul, kanal drainase, dan bendungan, menjadi langkah krusial dalam mitigasi bencana. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) juga dapat membantu. Teknologi ini mampu memetakan daerah rawan banjir, memantau perubahan tata guna lahan, serta merancang strategi penanggulangan yang lebih efektif.
Selain itu, kesadaran masyarakat juga berperan penting dalam pencegahan banjir. Menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta mendukung program konservasi adalah langkah nyata yang bisa dilakukan.