Mengenal Batimetri dan DEM: Fungsi, Manfaat, dan Sumber Data di Indonesia

Peta model elevasi digital (DEM) dengan gradasi warna menunjukkan variasi ketinggian wilayah.
Hasil Pemetaan Data Digital Elevation Model (DEMNAS) | sumber: Nusantara Geosains Institut

Data spasial adalah jenis data geospasial yang merepresentasikan informasi tentang lokasi dan bentuk objek di permukaan bumi. Data ini dapat berupa vektor, yang terdiri dari titik, garis, dan poligon, atau raster yang berbentuk grid dengan nilai tertentu. Vektor sering digunakan untuk merepresentasikan batas wilayah, jalan, dan sungai, sementara raster biasanya digunakan untuk peta topografi dan citra satelit.

Data spasial cukup beragam, seperti data topografi, penggunaan lahan, hidrografi, serta model ketinggian permukaan yang mencakup batimetri dan Digital Elevation Model (DEM). Data ini digunakan dalam berbagai bidang, termasuk perencanaan tata kota, pemetaan sumber daya alam, dan analisis lingkungan. Dengan perkembangan teknologi GIS (Geographic Information System), data spasial semakin mudah diakses dan dianalisis untuk berbagai keperluan.

Contoh Data Spasial: Batimetri dan DEM

Salah satu contoh data spasial yang sering digunakan adalah data batimetri dan Digital Elevation Model (DEM). Data batimetri merepresentasikan kedalaman dan bentuk dasar perairan seperti laut, sungai, dan danau, yang sangat berguna untuk penelitian di wilayah laut dan navigasi. Data ini dikumpulkan menggunakan berbagai metode, seperti sonar multibeam, altimetri satelit, dan pemetaan berbasis drone bawah air.

Sementara itu, Digital Elevation Model (DEM) menggambarkan elevasi permukaan daratan dalam bentuk digital. DEM digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti analisis kemiringan lereng, pemodelan aliran air, dan perencanaan pembangunan infrastruktur. Data ini dapat diperoleh dari pemindaian LIDAR, fotogrametri udara, maupun radar satelit, yang memberikan resolusi yang semakin tinggi untuk kebutuhan yang lebih spesifik.

Data Batimetri

Data batimetri memiliki banyak fungsi, terutama dalam bidang kelautan dan perencanaan wilayah pesisir. Data ini digunakan untuk navigasi kapal, analisis oseanografi, serta mitigasi bencana, seperti tsunami. Selain itu, informasi batimetri membantu dalam perencanaan pembangunan pelabuhan, eksplorasi sumber daya laut, dan konservasi ekosistem bawah laut. Pemanfaatan data ini juga penting dalam studi yang membahas kenaikan permukaan air laut.

Selain itu, data batimetri juga digunakan dalam pemodelan arus laut. Dengan memahami kontur dasar laut, kita dapat menganalisis pola pergerakan arus dan sirkulasi laut, yang berpengaruh terhadap ekosistem laut dan pola cuaca. Dalam bidang industri, data batimetri juga digunakan dalam industri minyak dan gas untuk menentukan lokasi pengeboran yang lebih aman dan efisien.

Data Digital Elevation Model (DEM)

Digital Elevation Model (DEM) berperan penting dalam berbagai analisis geospasial, terutama dalam pemetaan topografi dan hidrologi. Data ini digunakan untuk analisis lereng, perencanaan drainase, serta prediksi potensi bencana, seperti longsor dan banjir. Dalam mitigasi bencana, DEM memungkinkan simulasi pergerakan tanah dan air sehingga langkah-langkah antisipasi dapat dilakukan dengan lebih baik.

Selain itu, DEM juga dimanfaatkan dalam pemodelan lingkungan, perencanaan infrastruktur, serta pemetaan daerah terpencil yang sulit dijangkau secara langsung. Dalam bidang pertanian dan kehutanan, DEM membantu dalam analisis kesesuaian lahan. 

Sumber Data Batimetri (BATNAS) dan DEM (DEMNAS)

Di Indonesia, data batimetri tersedia melalui Batimetri Nasional (BATNAS), yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). BATNAS menyediakan data batimetri dengan cakupan nasional yang digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari navigasi maritim hingga penelitian lingkungan pesisir. Data ini diperoleh dari berbagai sumber, termasuk survei laut oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan lembaga penelitian lainnya.

Sementara itu, data DEM dapat diperoleh dari DEM Nasional (DEMNAS) yang menyediakan model elevasi dengan resolusi tinggi untuk berbagai keperluan. DEMNAS dikembangkan dengan menggabungkan berbagai sumber data, seperti LIDAR, radar satelit, dan fotogrametri udara, untuk menghasilkan model elevasi yang akurat. Kedua sumber data ini dapat diakses melalui Ina-Geoportal, platform resmi untuk penyediaan data geospasial di Indonesia. Dengan adanya BATNAS dan DEMNAS, kita dapat memperoleh data spasial yang akurat untuk mendukung penelitian, pemetaan, serta perencanaan pembangunan berkelanjutan.


MAU BELAJAR PEMETAAN BATIMETRI LAUT MENGGUNAKAN QGIS?

 

Leave a Comment

Shopping Cart
Scroll to Top
Open Chat
Butuh Bantuan?
Hallo 👋 Mimin disini.
Ada yang bisa kami bantu?