Georeferensi adalah proses mengaitkan koordinat spasial, biasanya garis lintang dan garis bujur, ke lokasi atau objek tertentu di dunia nyata. Teknik ini memungkinkan Anda menempatkan representasi digital suatu objek atau area ke lokasi tertentu di permukaan bumi. Georeferensi biasanya digunakan di berbagai bidang, termasuk kartografi, sistem informasi geografis (SIG), penginderaan jarak jauh, dan analisis citra satelit.
Tujuan utama georeferensi adalah untuk menyelaraskan data spasial ke sistem koordinat yang diketahui, yang memungkinkan pemetaan dan analisis informasi geografis yang akurat. Hal ini sangat berguna ketika bekerja dengan gambar raster, peta historis, foto udara, citra satelit, atau peta kertas yang dipindai yang tidak memiliki informasi geospasial.
Proses georeferensi biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
Mengidentifikasi titik kontrol: Memilih titik-titik yang mudah diidentifikasi pada gambar yang dapat dicocokkan dengan lokasi yang diketahui pada peta yang telah direferensikan atau pada dataset SIG. Titik kontrol ini berfungsi sebagai titik referensi untuk membuat transformasi antara koordinat piksel citra dan koordinat dunia nyata.
Memilih sistem koordinat: Memilih sistem koordinat yang sesuai (misalnya, WGS84, UTM) dan proyeksi peta yang sesuai dengan wilayah dan jenis data yang sedang Anda kerjakan.
Menetapkan transformasi: Menggunakan metode transformasi matematis (misalnya, polinomial, transformasi affine) untuk menghubungkan koordinat piksel dari titik kontrol pada gambar dengan koordinat geografis dunia nyata yang sesuai.
Menerapkan transformasi: Menerapkan transformasi yang telah dihitung ke seluruh gambar untuk menyelaraskannya dengan sistem koordinat yang dipilih. Proses ini melengkungkan, meregangkan, atau memutar gambar agar sesuai dengan fitur dunia nyata secara akurat.
Memvalidasi georeferensi: Memverifikasi keakuratan georeferensi dengan membandingkan lokasi titik kontrol atau fitur tambahan pada gambar dengan lokasi sebenarnya di dunia nyata.
Georeferensi adalah langkah mendasar dalam banyak analisis geospasial, karena memungkinkan integrasi berbagai set data spasial dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan visualisasi, analisis, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam konteks geografis.